Senin, 18 Oktober 2010

Free Antivirus Webroot 2011 ( 6 Month )

Antivirus di daftar peringkat ketiga dari 10 besar antivirus terbaik kini memberikan produknya secara GRATIS untuk aktivasi selama 6 bulan.Cara mendapatkannya adalah masuk ke facebook webroot http://www.facebook.com/Webroot lalu klik Like setelah itu masuk ke free security http://www.facebook.com/Webroot#!/Webroot?v=app_4949752878. Sekarang anda dapat mendownloadnya secara gratis di link yang disediakan pada page tersebut.

Minggu, 03 Oktober 2010

Budidaya Ikan Cupang


Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai sekitar 4 bulan
Bentuk badan membulat putih di sekitar perut menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak

1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen

Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Cara Berkembang Biak
Ikan ini berkembang dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun atau serabut rapia.

Langkah-langkah yang perlu diketahui :

1. Pilihlah induk yang baik dan jantan yang cantik dan agresif.
2. Pisahkan antara induk jantan dan induk betina dan diberi makan yang cukup selama 4 s.d. 5 hari.
3. Masukkan induk jantan dan induk betina kedalaman tempat pemijahan (toples, aquarium, ember, baskom) yang telah diberi
tanaman air (eceng gondok atau serabut rapia dengan kedalaman air ± 25 cm).
4. Setelah 2-3 hari akan terlihat telur menempel pada daun atau rapia.
5. Pindahkan yang betina dan beri makan secukupnya.
6. Selama 2-3 hari anak ikan tersebut tidak diberi makan karena masih ada persediaan kuning telur dalam tubuhnya.
7. Selama 2-3 hari kemudian anak-anak ikan tersebut perlu diberi makan infosuria selama 3 hari kemudian diberi makan kutu air yang disaring selama 10 hari dan setelah itu dapat diberi kutu air tanpa disaring.

Cara Perawatan
Induk ikan yang diberi makan cukup baik, setelah 2-3 minggu dapat dipindahkan kembali. Anak-anak ikan cupang dapat dijual setelah berumur 2 bulan. Setelah panjang 4 cm, anak-anak ikan dapat diberi makan cacing. Ikan jantan termasuk ikan yang sayang dengan keturunannya, dilihat dari kebiasaannya membuat busa pada substrat setiap akan mulai memijah. Sedangkan ikan betina kurang telaten merawat anaknya bahkan kadang-kadang memangsa anaknya sendiri sehingga harus cepat-cepat dipisahkan setelah bertelur. Untuk mendapatkan ikan jantan yang bentuk dan warnanya indah, biasanya setelah mencapal panjang 4,5 cm dimasukkan kedalam botol (toples, bekas selai, botol kopi, dll) dan diletakkan saling berdekatan satu sama lain agar dapat saling melihat selama ± 2 minggu, agar sirip ikan cupang tersebut mengembang karena saling menantang.
Untuk membudidayakan ikan cupang secara besar-besaran, dapat digunakan bak semen ukuran 1,5 x 3 m. Pemijahannya dilakukan dipinggir bak dengan mempergunakan kotak-kotak papan yang bagian depannya diberi saringan kasa plastik. Saringan ini dimaksudkan agar benih ikan dapat keluar dan kotak pemijahan, sedangkan induknya tetap berada di dalam kotak pemijahan. Ukuran kotak pemijahan 15 x cm atau 20 x 20 cm.

FADEL MUHAMMAD CANANGKAN WISATA SENTRA KULINER LELE

No. B.105/PDSI/HM.310/IX/2010 

Sebagai upaya meningkatkan konsumsi ikan nasional khususnya di Pulau Jawa, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad hari ini  (25/9) mencangkan Kabupaten Bantul, Yogyakarta sebagai daerah wisata sentra kuliner lele dan wisata kerajinan wader. Fadel mengatakan, terpilihnya Yogyakarta sebagai sentra kuliner lele dikarenakan tingkat konsumsi lele di provinsi ini merupakan yang tertinggi secara nasional yakni mencapai 1,29 kg/kapita/per tahun dan disusul oleh Provinsi Jawa Timur dengan nilai 1,06 kg/kapita/per tahun. Uniknya menurut Fadel, Meski tingkat konsumsi lele di Yogyakarta merupakan yang tertinggi secara nasional, namun untuk tingkat konsumsi ikan, kumulatif perkapita merupakan yang terendah.
Melihat keunikan tersebut maka untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul melalui program Gemar Makan Ikan (GEMARIKAN) terus berupaya meningkatkan tingkat konsumsi ikan di Provinsi DIY. Peran besar serta tingginya tingkat konsumsi lele bagi Program GEMARIKAN tentunya memerlukan dukungan ketersediaan pasokan lele yang mencukupi bagi kebutuhan masyarat Yogyakarta. Sehingga  dapat menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk berusaha disektor budidaya dan pengolahan lele.
Lebih lanjut Fadel menyatakan, untuk mendukung budidaya serta industri pengolahan hasil perikanan khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), maka diperlukan adanya basis pemasaran yang kuat, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Disamping itu, dalam pemasaran hasil perikanan, juga perlu dilakukan adanya upaya diversifikasi pasar komoditas, meningkatkan nilai tambah, serta memperhatikan preferensi konsumen sehingga kejenuhan pasar dapat diatasi dengan baik. Pada akhirnya dengan produksi serta pemasaran yang baik, maka Visi KKP untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar tahun 2015 dapat dicapai secara maksimal. “Untuk itu perlu adanya kerja keras serta sinergi yang menyeluruh antara masyarakat, pelaku usaha, dunia perbankan, dan pemerintah, sehingga sektor kelautan dan perikanan nantinya dapat menjadi penggerak utama perekonomian nasional”, ungkap Fadel.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mengadakan kerjasama perusahaan swasta nasional yang menyelenggarakan pasar komoditas fisik yakni PT. iPasar Indonesia untuk pemasaran produk perikanan di Kabupaten Bantul. Selain itu kerjasama juga dilakukan dengan PT. Kliring Berjangka Indonesia (Persero)  selaku lembaga kliring dan penjaminan yang memberikan kepastian pembayaran dan serah terima barang antara penjual dan pembeli. Nantinya iPASAR berperan sebagai pengumpul berbagai macam komoditi dari produsen hasil perikanan dari banyak untuk kemudian distandarisasi kualitasnya sesuai Standar Nasional Indonesia. Selama berada di Yogyakarta, Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Bupati Bantul melakukan kunjungan ke Pantai Kuwaru untuk meninjau penghijauan pesisir serta dilanjutkan dengan peninajauan budidaya lele pesisir di Desa Trisik.
 

Jakarta, 25 September 2010
An. Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi                                 

 

 

Ir. Eddy Sudartanto, MS.             

Narasumber
Prof. Dr. Martani Husaini
Direktur Jenderal P2HP (HP. 0811119705)
Dr. Soen’an H. Poernomo, M.Ed.
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi (HP. 08161933911)


www.dkp.go.id

Software Pedoman Shalat

Software islami ini insya Allah berguna untuk anda sebagai seorang muslim, software yang menjelaskan tata cara shalat beserta do'a bisa anda dapatkan secara Gratis!!!

DOWNLOAD

Minggu, 26 September 2010

Kontribusi Perekonomian dalam Perbatasan

Sabtu, 25 September 2010 17:14 WIB
Minimnya perlengkapan aparatur yang menjaga perbatasan merupakan satu dari sekian alasan yang mendorong terjadinya dispute di perbatasan Indonesia. Peningkatan alokasi anggaran untuk menjaga perbatasan ini memang belum menjadi prioritas di dalam APBN, karena masih banyak pos-pos anggaran dan program-program perekonomian yang membutuhkanan dukungan dana besar dari pemerintah. Pertanyaannnya adalah bagaimana dispute, seperti yang terjadi dengan Malaysia akhir-akhir ini, dapat dimitigasi dengan keterbatasan dana yang kita miliki? Sehingga  permasalahan ini tidak terus menerus terulang, dan pemerintah memperoleh legitimasi publik dalam usahanya menjaga pertahanan nasional.

Sedikitnya ada dua program yang perlu kita lakukan dengan keterbatasan dana yang kita miliki. Pertama adalah peningkatan awareness public terhadap berbagai aktivitas aparatur dalam menjaga perbatasan Indonesia. Kedua adalah kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti swasta, dalam mengoptimalkan resources maritime yang kita miliki. Kedua program yang diajukan merupakan program yang berupaya memberdayakan internal resources kita untuk membangun opini publik, dan  meningkatkan kontribusi resources yang kita miliki dalam meningkatkan perekonomian bangsa.

Program pertama, yaitu peningkatan awareness public, dapat dilakukan dengan meningkatkan pasokan informasi terhadap aktivitas yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI dalam menjaga perbatasan. Berbagai aktivitas ini dapat disampaikan kepada publik secara berkala, sehingga publik secara emosional terlibat dengan aktivitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI.

Faktor emosional ini merupakan hal yang penting untuk kita bangun, karena dalam relitanya kita mengalami kesulitan untuk menjaga seluruh perbatasan kita. Di sisi lain publik perlu mengetahui bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI bersatu padu dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk menjaga perbatasan.

Selain berbagai informasi aktivitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI yang disampaikan di atas, pemerintah juga perlu melakukan penelitian, hal apa saja yang diharapkan oleh publik kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI dalam menjaga perbatasan Indonesia. Melalui penelitian ini, kita dapat meningkatkan relevansi informasi yang disampaikan oleh public relation Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI kepada publik, sehingga usaha yang disampaikan oleh Public Relation Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI dapat  mencapai tujuan yang kita inginkan.

Kesulitan pemerintah dalam menaikkan anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI juga dapat secara bertahap dikelola dengan berbagai informasi mengenai aktivitas TNI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penyampaian informasi aktivitas Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik sebagai pembayar pajak, dan usaha membangun legitimasi publik dalam meningkatkan alokasi anggaran untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI.

Program kedua yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kontribusi maritime resources yang kita miliki untuk perekonomian. Kerja sama dengan berbagai pihak perlu dilakukan untuk memberdayakan kekayaan laut yang kita miliki, kemudahan investasi untuk berbagai infrastrukutur yang dapat memudahkan proses bisnis perikanan laut perlu kita tingkatkan. Melalui kolaborasi ini, maka kita akan mempunyai "penjaga perbatasan" yang organik. Pemerintah di dalam program ini fokus kepada dua hal yaitu, membuat kebijakan yang relevan mendukung investasi dan mengoordinasikan berbagai pihak swasta yang menjadi partner pemerintah dalam mengelola kekayaan laut kita.

Melalaui program ini kita dapat memaksimalkan pos-pos terluar perbatasan kita sebagai tempat registrasi atau perijinan berbagai kapal yang akan masuk ke dalam wilayah Indonesia, sehingga di daerah tersebut ada aktivitas-aktivitas yang merupakan bukti nyata bahwa daerah tersebut di dalam pengelolaan Indonesia. Jika sebelumnya kita mengalami kekalahan dalam klaim pulau Sipadan Ligitan, maka melalui program ini hal tersebut tidak terjadi lagi, karena pemberdayaan perekonomian di daerah sekitar akan memberikan insentif bagimasyarakat Indonesia untuk beraktivitas, terutama di perbatasan daratan.

Dispute yang terjadi beberapa kali dengan Malaysia menunjukkan bahwa kita sekarang telah masuk ke dalam suatu era di mana armada yang menjaga perbatasan membutuhkan lebih dari sekedar patroli fisik dan perlengkapan canggih. Kita perlu membangun alternatif strategi dengan menempatkan paradigma defence dalam konteks yang lebih modern. Hal ini sesuai dengan sejarah dunia yang menunjukkan bahwa pergulatan fisik telah bertransformasi menjadi pergulatan strategi, pemikiran dan opini. Jika sebelumnya perang dimanifestasikan dalam kontestasi senjata dengan berbagai perlengkapan  perang, sekarang perang menjadi pergulatan ekonomi antar negara, diplomasi dalam berbagai perundingan multilateral, dan yang paling penting adalah dukungan opini publik di dalam negeri kita sendiri.

Prof. Firmanzah, PhD
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia


 www.metrotvnews.com